Kamis, 29 Oktober 2020

The True Happiness

Dunia dengan segala perhiasannya memang selalu ada. Uang, popularitas, wanita, kecantikan, jabatan dan lain sebagainya. Kitapun bersusah payah sepanjang hidup untuk memperoleh dan memiliki hal² tersebut. Memang semua itu adalah hiasan hidup yang Allah anugerahkan buat manusia. 

"Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)." (3:14)


Tidaklah terlarang bagi muslim mendapatkan dan memiliki perhiasan² kehidupan dunia itu. Hanya saja yang ditutuntut oleh Allah dari manusia, antara lain: 

"Carilah dunia tapi janganlah melupakan akhirat. Jangan hanya mengumpulkan harta dan menghitung²nya lalu bersikap bahwa harta itu akan mengekalkan kita. Jangan bermegah² dengan harta dan hiasan dunia yang lainnya, sebab pada akhirnya kita akan masuk kubur."

Kita menyaksikan dalam kehidupan ini, bahwa keberuntungan setiap orang berbeda². Ada yang mudah menggapai harapan² untuk menjadi orang kaya, punya jabatan, popularitas dan lain². Adapula orang yang karena ingin meraih keberuntungan² dan kesenangan itu, lalu tenggelam di dalam khayalan², lamunan² tanpa dibarengi dengan usaha yang sungguh². Padahal tanpa usaha semuanya hanya sekedar khayalan belaka saja. Tidak akan mengubah kehidupan ke arah yang lebih baik. 

Berusahalah, bekerjalah, kenali dan optimalkan berbagai potensi diri yang Allah berikan pada kita. Kenalilah kemampuan kita. Milikilah ilmu. Kuasai taktik dan strategi untuk membangun kehidupan yang lebih baik. Bila kita sudah berusah keras, namun keberuntungan lari dalam hidup kita, maka sadarilah. Jika keberuntungan itu sudah sebanding dengan usaha dan kemampuan diri yang dimiliki, maka memang demikianlah adanya. Akan tetapi, kalau kita merasa kemampuan dan usaha lebih besar daripada hasil, maka itulah bagian yang telah Allah tetapkan untuk kita di dunia. 

Jika keberuntungan dunia tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan, maka bersyukurlah. Tidaklah berarti kita lantas berhenti berusaha. Usaha harus terus ada dan dilaksanakan. Akan tetapi, bersikaplah 'realistis' jangan mengada-ada.  "Keberuntungan" itu tidaklah terletak pada mengejar segala keinginan, akan tetapi pada "kemampuan mengurangi keinginan." Kebahagiaan itu terletak pada "rasa syukur kepada Allah" atas apa yang telah diraih.


Jangan shalih sendiri, share yaa ^_^

Share: