Jumat, 05 Agustus 2022

Perlu Tidak Selalu H.A.R.U.S

Saya harus berpuasa, atau saya perlu berpuasa?

Kalau saya harus, maka waktu akan jadi musuh yang harus dibunuh.

Kalau saya perlu, maka waktu jadi pembatas kesenangan

 

Saya harus taat, atau saya perlu taat?

Kalau saya harus, pengorbanan akan jadi beban yang disesali.

Kalau saya mau, maka pengorbanan jadi kisah indah untuk dikenang

 

Saya harus menikah atau saya perlu menikah?

Kalau harus, biasanya juga jodohnya harus itu, harus mapan, harus-harus yang lainnya.

Kalau perlu, maka pernikahan akan diatur berdasar keperluan menghalalkan saja, sederhana

 

Tapi hidup tak selalu harus memilih antara harus dan perlu.

 

Bisa jadi hari ini kita dilatih karena harus, dan besok kita naik tingkat ke perlu.

Bila kita sudah menyadari

 

Seperti anak kecil yang harus belajar saat belum paham tentang kehidupan

Dan meningkat menjadi perlu belajar ketika dia sudah menyadari kehidupan

 

Ada banyak kenikmatan hidup pada apabila kita bisa lepas dari keharusan

Dan mulai memandang bahwa kita yang memerlukan semua yang awalnya diharuskan

 

Yang lari dari sesuatu, belum tentu lari menuju sesuatu.

Tapi yang lari menuju satu tujuan, tak peduli dari mana dia mengawali larinya.

 

Karena dia perlu, tak hanya harus

 

Mulailah melihat Islam dengan cara yang berbeda.

 

Hari ini kita berpikir,

"Mengapa Harus Islam?",

 

Besok bisa jadi

"Mengapa Perlu Islam?"

 

Semua tentang persepsi

 

Haruskah kita terus berpikir dan berubah?

 

Tidak harus. Hanya perlu




Share:

1 komentar: