Rabu, 01 Januari 2020

Keindahan Arsitektur Islam Peninggalan Daulah Utsmaniyyah



Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgb3t1LllYNHm3lQUHT6-pF4CA02FNRq9-hv9FpWaoVO_ih1uAvnshVprhciGGHeQC-rg6xU1nW5OoB2Hby7zgJzJHfA-hXTRDd1aTmLluXERQ9MvEt0-jCUQf_gFkzvnntKmRLW78SV_XA/s320/blue+mosque.jpg
 https://id.pinterest.com/pin/604115737494229146/

         Ada ribuan masjid dengan arsitektur yang indah yang dibangun di Turki sejak berabad yang lalu di masa pemerintahan daulah Saljuk dan daulah Utsmaniyah. Masjid-masjid yang bernilai historis banyak dibangun di Istanbul, kota yang menjadi peradaban Islam setelah sukses ditaklukkan oleh Sultan Muhammad Al Fatih pada tahun 1453 M. Blue Mosque atau yang dikenal sebagai masjid Sultan Ahmed merupakan salah satu masjid bernilai historis tinggi peninggalan Utsmani dari abad pertengahan. Blue mosque dibangun dan dirancang oleh Sedefkar Mehmed Agha, salah satu murid arsitek dan civil engineer ternama Turki Utsmani, Mimar Sinan.
    Mahakarya Mimar Sinan antara lain masjid Suleymaniye, masjid Atik Valide, jembatan Buyukcemece di Istanbul dan jembatan Sokollu Mehmed Pasha di Bosnia. Blue Mosque dibangun di masa Sultan Ahmed I sejak tahun 1616 M dan didirikan di dekat masjid Hagia Sophia dan Istana Topkapi yang kini menjadi museum. Blue mosque didirikan di atas tanah yang dahulunya berdiri di istana kekaisaran Bizantium dan juga Hippodrome, stadium yang di masa klasik digunakan sebagai area pacuan kuda. Sultan Ahmed I memerintahkan mendirikan Blue Mosque untuk merayakan kemenangan Utsmani melawan pemberontak Celadi di Anatolia. Selama berkuasa Sultan Ahmed I berperang melawan dari 3 front yakni kerajaan Hungaria, Syiah, Syafawiah dan kelompok pemberontak Celadi di Anatolia. Sultan Ahmed I adalah pemimpin yang taat pada Allah subhaanahu wa ta'alaa, tawadhu, dan suka bermusyawarah dengan para ulama dan cendekiawan untuk pengambilan keputusan. Sultan Ahmed I wafat akibat penyakit tipus satu tahun setelah masjid kebanggannya selesai dibangun. Sultan wafat di usia 28 tahun dan disemayamkan di dekat masjidnya. Pada komplek Blue Mosque selain ada makam Sultan Ahmed I, dibangun juga madrasah, dapur umum, bazar, taman dan tempat penginapan,
      Blue Mosque adalah satu-satunya masjid di Istanbul yang memiliki enam menara. Blue Mosque juga memiliki lima kubah utama dan delapan kubah kecil. Gaya arsitekturnya merupakan perpaduan antara gaya Romawi yang terinspirasi dari Hagia Sophia dan gaya arsitektur Islam. Bagian interior masjidnya dihiasi dengan keramik kutahnya dengan dominasi warna biru. Dari sanalah masjid ini diberi nama Blue Mosque. Ornamen bunga dan tanaman memendarkan warna biru saat ditempa cahaya matahari yang masuk lewat 260 jendela kaca patri. Kaligrafi bertuliskan ayat al Qur'an menghias dindingnya. Kaligrafi indah tersebut ditulis oleh seniman kaligrafer ternama dari abad ke-17, Seyyid Kasim Gubari. Masjid ini didesain khusus agar dalam kondisi penuh sekalipun, semua jamaah bisa mendengar lantunan ayat suci yang dibacakan imam.
      Hingga saat ini Blue Mosque tetap digunakan sebagai tempat ibadah. Saat shalat Jum'at dan shalat 'Ied, masjid ini mampu menampung sepuluh ribu jamaah. Blue Mosque juga menjadi tujuan utama para turis yang berkunjung ke Istanbul. Di waktu shalat tiba, turis non-muslim tidak diizinkan ke ruang utama.
"Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian..." (QS. At Taubah [9] : 18)

Sumber :
Youtube : Cordova Media
https://www.youtube.com/watch?v=v9TeZmopE_U








Share:

0 komentar:

Posting Komentar