https://id.pinterest.com/pin/604115737494229146/
Ada ribuan masjid dengan arsitektur yang indah yang dibangun di Turki sejak
berabad yang lalu di masa pemerintahan daulah Saljuk dan daulah Utsmaniyah.
Masjid-masjid yang bernilai historis banyak dibangun di Istanbul, kota yang
menjadi peradaban Islam setelah sukses ditaklukkan oleh Sultan Muhammad Al
Fatih pada tahun 1453 M. Blue Mosque atau yang dikenal sebagai masjid Sultan
Ahmed merupakan salah satu masjid bernilai historis tinggi peninggalan Utsmani
dari abad pertengahan. Blue mosque dibangun dan dirancang oleh Sedefkar Mehmed
Agha, salah satu murid arsitek dan civil engineer ternama Turki Utsmani,
Mimar Sinan.
Mahakarya Mimar Sinan antara
lain masjid Suleymaniye, masjid Atik Valide, jembatan Buyukcemece di Istanbul
dan jembatan Sokollu Mehmed Pasha di Bosnia. Blue Mosque dibangun di masa
Sultan Ahmed I sejak tahun 1616 M dan didirikan di dekat masjid Hagia Sophia
dan Istana Topkapi yang kini menjadi museum. Blue mosque didirikan di atas
tanah yang dahulunya berdiri di istana kekaisaran Bizantium dan juga
Hippodrome, stadium yang di masa klasik digunakan sebagai area pacuan kuda.
Sultan Ahmed I memerintahkan mendirikan Blue Mosque untuk merayakan kemenangan
Utsmani melawan pemberontak Celadi di Anatolia. Selama berkuasa Sultan Ahmed I
berperang melawan dari 3 front yakni kerajaan Hungaria, Syiah, Syafawiah dan
kelompok pemberontak Celadi di Anatolia. Sultan Ahmed I adalah pemimpin yang
taat pada Allah subhaanahu wa ta'alaa, tawadhu, dan suka bermusyawarah dengan
para ulama dan cendekiawan untuk pengambilan keputusan. Sultan Ahmed I wafat
akibat penyakit tipus satu tahun setelah masjid kebanggannya selesai dibangun.
Sultan wafat di usia 28 tahun dan disemayamkan di dekat masjidnya. Pada komplek
Blue Mosque selain ada makam Sultan Ahmed I, dibangun juga madrasah, dapur
umum, bazar, taman dan tempat penginapan,
Blue Mosque adalah
satu-satunya masjid di Istanbul yang memiliki enam menara. Blue Mosque juga
memiliki lima kubah utama dan delapan kubah kecil. Gaya arsitekturnya merupakan
perpaduan antara gaya Romawi yang terinspirasi dari Hagia Sophia dan gaya
arsitektur Islam. Bagian interior masjidnya dihiasi dengan keramik kutahnya
dengan dominasi warna biru. Dari sanalah masjid ini diberi nama Blue Mosque.
Ornamen bunga dan tanaman memendarkan warna biru saat ditempa cahaya matahari
yang masuk lewat 260 jendela kaca patri. Kaligrafi bertuliskan ayat al Qur'an
menghias dindingnya. Kaligrafi indah tersebut ditulis oleh seniman kaligrafer
ternama dari abad ke-17, Seyyid Kasim Gubari. Masjid ini didesain khusus agar
dalam kondisi penuh sekalipun, semua jamaah bisa mendengar lantunan ayat suci
yang dibacakan imam.
Hingga saat ini
Blue Mosque tetap digunakan sebagai tempat ibadah. Saat shalat Jum'at dan
shalat 'Ied, masjid ini mampu menampung sepuluh ribu jamaah. Blue Mosque juga
menjadi tujuan utama para turis yang berkunjung ke Istanbul. Di waktu shalat
tiba, turis non-muslim tidak diizinkan ke ruang utama.
"Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid
Allah ialah orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian..." (QS.
At Taubah [9] : 18)
Sumber :
Youtube :
Cordova Media
https://www.youtube.com/watch?v=v9TeZmopE_U
0 komentar:
Posting Komentar